mundonoticias.biz – Ratusan massa yang tergabung dalam Forum Gabungan Masyarakat Peduli Sungai (F-GMPS) Kabupaten Muara Enim menggelar aksi unjuk rasa didepan Kantor Bupati Muara Enim. Aksi ini digelar sebagai bentuk keprihatinan dan tuntutan masyarakat atas kondisi Sungai Enim yang semakin memprihatinkan akibat pencemaran yang diduga berasal dari aktivitas industri pertambangan.
Dengan pengawalan ketat dari aparat TNI, Polri, dan Satpol PP, massa menyampaikan sejumlah aspirasi dan tuntutan terkait pengelolaan, perlindungan, serta upaya pemulihan sungai di wilayah Kabupaten Muara Enim.
Junizar, selaku Koordinator Aksi Damai, dalam orasinya menyampaikan bahwa kondisi sungai yang saat ini keruh, berbau, dan diduga kuat tercemar limbah sangat membahayakan kelestarian lingkungan, ekosistem perairan, serta mengancam kesehatan masyarakat yang bergantung pada sungai.
Melalui aksi tersebut, Forum Gabungan Masyarakat Peduli Sungai Enim menyampaikan 7 tuntutan utama kepada Pemerintah Kabupaten Muara Enim, antara lain:
1. Mendesak penelusuran sumber pencemaran sungai secara transparan, cepat, dan menyeluruh oleh Pemkab, DLH, dan instansi terkait.
2. Penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang membuang limbah tanpa izin atau melanggar baku mutu lingkungan.
3. Uji laboratorium air sungai secara berkala dan publikasi hasilnya secara terbuka.
4. Penghentian sementara aktivitas industri yang diduga sebagai sumber pencemaran hingga hasil investigasi keluar.
5. Pemulihan dan rehabilitasi sungai agar kualitas air kembali normal.
6. Jaminan kesehatan masyarakat termasuk pemeriksaan kesehatan gratis dan penyediaan air bersih.
7. Pembentukan Tim Independen Pengawasan Sungai yang melibatkan unsur masyarakat, akademisi, dan organisasi lingkungan.
“Tuntutan ini kami sampaikan demi kelestarian lingkungan dan hak masyarakat atas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai amanat UU No. 32 Tahun 2009,” tegas Junizar.
Meski Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim tidak berada di tempat karena sedang melaksanakan tugas luar. Aksi damai diterima langsung oleh Asisten II Setda Muara Enim, A. Yani Herianto, yang menyampaikan ucapan terima kasih kepada massa aksi atas penyampaian aspirasi dengan tertib.
“Kami sangat mengapresiasi aksi damai ini. Meski Bupati tidak di tempat, aspirasi ini akan kami tampung dan sampaikan. Pemkab Muara Enim tidak menutup mata. Ini pekerjaan besar yang melibatkan berbagai pihak, termasuk perusahaan tambang,” ujarnya.
Sementara itu, Yusrin Denseri dan Hardiansya mewakili massa aksi menyampaikan ultimatum kepada Pemkab Muara Enim. Mereka menegaskan bahwa jika dalam tempo 30 hari tidak ada tindakan nyata terhadap tuntutan mereka, maka akan ada aksi lanjutan dengan jumlah massa yang lebih besar.
“Kalau dalam 30 hari tidak ditindaklanjuti, kami akan kembali dengan jumlah massa lebih besar. Masyarakat sudah muak melihat air sungai yang keruh dan tercemar. Kami minta pemerintah bertanggung jawab dan segera bertindak!” tegas Yusrin yang diamini oleh massa aksi.
Aksi damai berlangsung tertib dan berakhir dengan damai, namun pesan dan tuntutan yang disampaikan masyarakat menjadi catatan penting bagi pemerintah daerah untuk segera bertindak demi kelestarian lingkungan dan kesehatan warga Muara Enim.
(Red)